KELEMBAGAAN BKAD PNPM-MPd
KECAMATAN TOMILITO
Sebuah Program yang dapat
dikatakan baik dan dapat berjalan sesuai dengan rencana, tentu tidak
lepas kaitannya dengan apa yang disebut pendampingan. Pendampingan
menjadi sangat esential sekali diperlukan untuk menggerakkan roda
program itu sendiri. Contoh yang sangat sederhana sekali, seperti yang
sering kita saksikan bahkan terapkan di lingkungan keluarga adalah
mengasuh anak kecil. Untuk membentuk karakter seorang anak agar menjadi
anak anak yang berbudi luhur, berkeperibadian, punya
tanggungjawab, berbakti pada orang-tua, masyarakat dan negara,
sangat diperlukan terik-terik pendampingan yang tepat. Apalagi sebuah
program besar bersekala nasional seperti PPK dan PNPM Mandiri Perdesaan yang
menganut Azas DOUM dan
Prinsipnya yang sangat mendasar, tentu tidak sesedarhana yang kita
bayangkan. Pendampingan mutlak diperlukan sejalan dengan cita-cita luhur
pemerintah yaitu, mengentaskan Kemiskinan. Best Practices ini
mengupas Topik Pendampingan terhadap kelembagaan dari sudut pandang yang
berbeda sesuai catatan, rekaman dan kejadian yang pernah ada.
Foto Bersama Fasilitator Kecamatan dan Pengurus BKAD Kec. Tomilito
Ingat’kan
anda, contoh kecil diatas tadi, mengasuh anak juga tidak ubahnya
dengan kasus-kasus serupa, berbagai terik diperlukan untuk mengatisipasi
itu. Untuk meninabobokkan sianak kecil, agar tidak menangis dapat
dengan kembang gula, atau jika dianggap berbahaya dapat diganti dengan
dongeng atau jalan-jalan kecil, bisa juga dengan hal-hal
lain, tergantung tingkat kepekaan si Pengasuh. Fasilitasi
pendampingan sangat diperlukan dalam kasus-kasus seperti itu.
BKAD Melakukan pemeriksaan di Kantor UPK Kec. Tomilito
Serupa tapi tak sama,
itu kalimat yang sering kita dengar dan kita coba mencermati dari kalimat itu
dengan melihat kasus-kasus diatas. Artinya yang serupa kita samakan dan
yang tidak sama kita bedakan, setuju ? Kalau setuju,
kami melihat ada 4 komponen didalam setrategi pendampingan, dan
tentu boleh ditambah atau dilengkapi lagi sesuai pengalaman berharga anda.
1. Orang Dewasa
tidak perlu Hadiah tapi Penghargaan
Dalam kehidupan bermasyarakat
lebih-lebih didesa pemberian penghargaan kepada
seseorang sangat efektif untuk mengetuk hati yang paling dalam. Kita
cukup bermain didalam hati. Artinya kita mengetuk hatinya untuk
menjadikan dirinya sebagai sosok yang sangat penting di mata masyarakat.
Sesuai hasil keputusan MAD bahwa mereka adalah satu-satunya pilihan masyarakat
sekecamatan dan siap membantu masyarakat sekecamatan dalam kaitannya dengan
Program. Ini semua bertujuan untuk menemukan jati diri seorang
pengurus/petugas dan itu bukan mengada-ada realitas dilapangan memang seperti
itu. Tidak ada yang bisa menyangkal. Penghargaan memang mutlak diperlukan
oleh semua orang. Baik orang miskin maupun orang kaya.
2. Kesungguhan
Adalah sebuah dorongan yang lahir
dari hatinurani dan dilakukan dengan tulus iklas. Atau sebuah motifasi yang
melahirkan semangat dalam melakukan tugas dan tanggungjawab. Kesungguhan
ini dapat diaplikasikan dengan fakta seperti pendampingan ektra,
maksudnya dari sisi waktu lebih sering, dari sisi materi lebih
banyak, dari sisi pemberdayaan lebih dilibatkan dan dari sisi
tugas/tanggungjawab lebih disandangnya. Sehingga semua menjadi
tumpuan yang harus dikerjakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Tanpa didasari dengan kesungguhan maka hasil pendampingan akan sia-sia.
3. Sistem
Sebuah Program Pemberdayan
lebih-lebih yang sarat dengan proses, maka sistem sudah tentu wajib
dilakukan. Bagaimana Memfasilitasi dalam pendampingan sistem dapat
berjalan baik ?. Seyogyanya ini sudah dapat berjalan artinya,
siapapun dia yang terlibat dalam program tanpa terkecuali, harus
menghargai yang namanya sistem yang dibangun. Ini akan meningkatkan
martabat Pelaku baik UPK, FD, TPK atau pelaku yang lainnya. sistem
dijadikan panglima tertinggi didalam menjalankan tugas. Tidak ada yang paling
tinggi jabatannya di Program terkecuali sistem itu sendiri. Pemahaman Ini perlu
ditanamkan dalam-dalam bagi pelaku dan pemerhati pemberdayaan Masyarakat.
Substansi dari sistem yang
dimaksud dapat dijabarkan lagi dalam memperkuat dan menjadi terik-terik yang
dapat di penuhi demi suksesnya pendampingan antara lain:
a). Ilmu Pengetahun dan
Keterampilan, sebuah keharusan
b). Inovasi dan kreasi,
sangat dibutuhkan
c). Penerapan Manjemen
Komplik, sangat membantu
4. Waktu
Ada yang mengatakan bahwa
waktu adalah uang, namun tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa, begitu
banyak waktu yang telah digunakan namun tetap juga tidak ada uangnya. Yang
lebih ektrim lagi bagaimana memandang waktu sebagai sebuah tanggungjawab
artinya waktu yang kita lalui harus dapat dipertanggungjawabkan, lebih-lebih
dalam tugas. Jangan pernah katakan “saya
tidak punya waktu” akan sangat berbahaya
lagi jika itu memang benar terjadi. Semua orang mempunyai waktu yang sama
dalam sehari. Untuk itu penekanannya adalah pada manjemen pengelolaan waktu.
Hal ini menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan dari pendampingan itu
sendiri, yaitu antara yang didampingi dan yang mendampingi harus mempunyai
cukup waktu.
Demikian goresan Best
Practices yang sederhana ini disusun, dan tentu akan sangat bermanfaat lagi
ketika goresan ini ditambah lagi dan disempurnakan dengan pengalaman-pengalaman
yang berharga dan menarik dari teman-teman seprofesi atau pemerhati
pemberdayaan dilapangan. Terimakasih.
OLEH : RONALD ISMAIL