ANTARA DATA, BERITA DAN REALITA
Perjalanan Menuju Dusun Bihe Jaya Desa Ipilo Kec, Gentuma Raya
Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) merupakan program
penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Program
ini berupaya mendorong masyarakat supaya mandiri dan dapat
melepaskan diri dari kemiskinan sehingga dapat hidup sejahtera. Apakah masyarakat perdesaan dengan pengetahuan
pas-pasan bisa lepas dari belenggu kemiskinan hanya dengan satu komandu kalian
HARUS BERUBAH.....!!!!!, Apakah masyarakat bisa sejahtera hanya dengan
diberikan UANG....!!!!, tidak...., bagaimana pola berfikir masyarakat bisa
berubah tentunya harus dengan diberikan pemahaman dan penjelasan dengan bahasa yang
bisa terterima oleh hati dan pikiran mereka, disinilah peran pelaku
pemberdayaan yang dikenal oleh masyarakat adalah fasilitator (FK) untuk dapat
melakukan semua itu. Hal ini dapat diwujudkan dengan sumbangsi saran, pikiran,
sikap, perilaku, dan tindakan untuk mengajak masyarakat meninggalkan kemiskinan
untuk merebut satu kata yaitu “sejahtera”.... dengan demikian untuk menyikapi
issu yang berkembang dimasyarakat Gorontalo Utara khususnya Kecamatan Gentuma
Raya, yang tentunya hal itu menjadi menjadi beban moril dan menjadi suatu pekerjaan
rumah bagi pemangku kepentingan yang ada di Kecamatan Gentuma Raya terutama
pemerintah kecamatan, dimana seperti yang sempat disuarakan oleh salah seorang
Anggota Legislatif yang berasal Gentuna Raya melalui tulisan disalah satu
halaman surat kabar terkenal di gorontalo yang menyatakan bahwa siswa di 1
dusun di Desa Ipilo tidak sekolah, dan yang lebih memprihatinkan lagi bahwa
lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pendidikan dalam
hal ini dinas pendidikan kecamatan ternyata mengatahui hal itu tetapi tidak
mempunyai data yang riil dan pasti.
Perjalanan Melewati Puncak dan Pepohonan menuju Dusun Bihe Jaya
Mengingat bahwa diKecamatan Gentuma Raya merupakan salah satu kecamagtan
yang dipercaya oleh pemerintah menjadi salah satu lokasi pelaksanaan PNPM
Mandiri Perdesaan dan Generasi sehat Cerdas yang salah satu kegiatannya juga
tak lepas dari memperhatikan keberlangsungan pelaksanaan pendidikan, maka dengan melihat permasalahan tersebut tentunya
mengundang rasa prihatin dari berbagai pihak termasuk pelaku pemberdayaan yaitu
“Fasilitator”. Untuk menyikapi pemberitaan tersebut serta
hasil kunjungan Tim Specialist Provinsi dan Tim
Faskab PNPM Generasi Sehat Cerdas di Dinas Pendidikan dan Olah Raga
Kecamatan Gentuma Raya yang mendapat informasi dari salah satu staff yang memberikan
informasi bahwa ada sekitar 50 siswa usia SD yang berada di dusun tersebut yang
tidak sekolah dan terancam putus sekolah dikarenakan lokasi sekolah yang cukup
jauh dari pemukiman warga, maka kami Tim Fasilitator Kecamatan yang ada di
Gentuma raya segera berkoordinasi dengan kepala desa, dibenarkan bahwa memang
ada beberapa kepala keluarga beserta anak-anak yang bermukim diatas pegunungan
tersebut dan mereka sebagian besar adalah pendatang, kami pun menyampaikan
kepada kepala desa ingin mengunjungi warga yang ada disalah satu bagian dari
dusun bihe jaya tersebut yang letaknya berada diatas diperbukitan untuk
memastikan infomasi yang disampaikan melalui surat kabar serta informasi dari
dinas pendidikan.
Jum’at tanggal 17 Oktober
2014 pukul 08.00 WIG (waktu indonesia bagian gentuma) saya sendiri sebagai
fasilitator PNPM MPd, Ibu Isnawati K. Baderan fasilitator PNPM GSC yang
didampingi suami, Bapak Irvan Olii (Kades), Ibu Ewin, dan Bapak Galib sebagai pelaku
PNPM di Desa Ipilo mendampingi kami kepuncak bihe jaya untuk dapat bertemu
dengan masyarakat yang ada dipuncak bukit tersebut.
FK dan kepala Desa Mewawancarai Penduduk Dusun Bihe Jaya
Dengan berjalan kaki yang melewati pematang sawah yang sudah tidak
ditumbuhi rumput yang diakibatkan oleh musim kemarau, serta mulai memasuki
wilayah perbukitan langkah kaki yang diiringi dengan canda tawa beranjak
menelusuri permukaan bukit yang mulai menanjak yang sesekali diselingi dengan
beristirahat dibawah pepohonan. Setelah berjalan kurang lebih 4 jam dengan
melewati perbukitan yang tumbuhan dan pepohonan dengan daun-daun yang sudah
kering, serta melewati permukaan bukit yang menanjakan dan menurun dengan
kondisi yang agak sedikit berbahaya kami pun sampai disalah satu rumah penduduk
tanpa penghuni yang ditinggal pergi ke kebun. Setelah beberapa menit kami
beristirahat kami didatangi oleh salah seorang tetangganya dan pada saat itu
juga merupakan salah seorang warga yang kami wawancarai dan tak lama kemudian
datang pemilik rumah tempat kami beristirahat.Dari hasil wawancara tersebut kami mendapat
informasi bahwa diloasi tersebut terdapat kurang lebih 10 KK dan siswa usia
sekolah berjumlah 9 orang( 8 orang siswa SD dan 1 orang siswa TK ), namun
mereka membenarkan bahwa anak-anak mereka akan terancam putus sekolah karena
rutinas mereka untuk kesekolah memang jauh dari harapan, hal ini diakibatkan oleh
jauhnya lokasi sekolah dan jalan yang dilewati cukup beresiko untuk dilewati
anak-anak. Nah informasi yang kami dapat dari penduduk yang berada disana
sangatlah bertolak belakang dengan apa yang diberitakan disurat kabar dan yang
disampaikan oleh dinas pendidikan setempat. Namun semua pihak tidak harus
menutup mata dengan kondisi disana, ada Calon-calon generasi penerus perjuangan bangsa
yang harus diselamatkan pendidikannya...!!!!!!
Akhir dari Perjalanan di Desa Ipilo Dusun Bihe Jaya
Selamatakan Generasi Penerus Bangsa Kita,,,!!!
kalau tidak sekarang....!!! Kapan Lagi. .. ???
Editing : Ismail Pomu (Supporting Staff MPd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar