Kamis, 18 Desember 2014

ANTARA DATA, BERITA DAN REALITA

ANTARA DATA, BERITA DAN REALITA
Perjalanan Menuju Dusun Bihe Jaya Desa Ipilo Kec, Gentuma Raya

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) merupakan program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Program ini berupaya  mendorong masyarakat  supaya mandiri dan dapat melepaskan diri dari kemiskinan sehingga dapat hidup sejahtera. Apakah masyarakat perdesaan dengan pengetahuan pas-pasan bisa lepas dari belenggu kemiskinan hanya dengan satu komandu kalian HARUS BERUBAH.....!!!!!, Apakah masyarakat bisa sejahtera hanya dengan diberikan UANG....!!!!, tidak...., bagaimana pola berfikir masyarakat bisa berubah tentunya harus dengan diberikan pemahaman dan penjelasan dengan bahasa yang bisa terterima oleh hati dan pikiran mereka, disinilah peran pelaku pemberdayaan yang dikenal oleh masyarakat adalah fasilitator (FK) untuk dapat melakukan semua itu. Hal ini dapat diwujudkan dengan sumbangsi saran, pikiran, sikap, perilaku, dan tindakan untuk mengajak masyarakat meninggalkan kemiskinan untuk merebut satu kata yaitu “sejahtera”.... dengan demikian untuk menyikapi issu yang berkembang dimasyarakat Gorontalo Utara khususnya Kecamatan Gentuma Raya, yang tentunya hal itu menjadi menjadi beban moril dan menjadi suatu pekerjaan rumah bagi pemangku kepentingan yang ada di Kecamatan Gentuma Raya terutama pemerintah kecamatan, dimana seperti yang sempat disuarakan oleh salah seorang Anggota Legislatif yang berasal Gentuna Raya melalui tulisan disalah satu halaman surat kabar terkenal di gorontalo yang menyatakan bahwa siswa di 1 dusun di Desa Ipilo tidak sekolah, dan yang lebih memprihatinkan lagi bahwa lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pendidikan dalam hal ini dinas pendidikan kecamatan ternyata mengatahui hal itu tetapi tidak mempunyai data yang riil dan pasti.
Perjalanan Melewati Puncak dan Pepohonan menuju Dusun Bihe Jaya

 Mengingat bahwa diKecamatan Gentuma Raya merupakan salah satu kecamagtan yang dipercaya oleh pemerintah menjadi salah satu lokasi pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dan Generasi sehat Cerdas yang salah satu kegiatannya juga tak lepas dari memperhatikan keberlangsungan pelaksanaan pendidikan, maka  dengan melihat permasalahan tersebut tentunya mengundang rasa prihatin dari berbagai pihak termasuk pelaku pemberdayaan yaitu  “Fasilitator”.  Untuk menyikapi pemberitaan tersebut serta hasil kunjungan Tim Specialist Provinsi dan Tim  Faskab PNPM Generasi Sehat Cerdas di Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kecamatan Gentuma Raya yang mendapat informasi dari salah satu staff yang memberikan informasi bahwa ada sekitar 50 siswa usia SD yang berada di dusun tersebut yang tidak sekolah dan terancam putus sekolah dikarenakan lokasi sekolah yang cukup jauh dari pemukiman warga, maka kami Tim Fasilitator Kecamatan yang ada di Gentuma raya segera berkoordinasi dengan kepala desa, dibenarkan bahwa memang ada beberapa kepala keluarga beserta anak-anak yang bermukim diatas pegunungan tersebut dan mereka sebagian besar adalah pendatang, kami pun menyampaikan kepada kepala desa ingin mengunjungi warga yang ada disalah satu bagian dari dusun bihe jaya tersebut yang letaknya berada diatas diperbukitan untuk memastikan infomasi yang disampaikan melalui surat kabar serta informasi dari dinas pendidikan.
Jum’at tanggal 17 Oktober 2014 pukul 08.00 WIG (waktu indonesia bagian gentuma) saya sendiri sebagai fasilitator PNPM MPd, Ibu Isnawati K. Baderan fasilitator PNPM GSC yang didampingi suami, Bapak Irvan Olii (Kades), Ibu Ewin, dan Bapak Galib sebagai pelaku PNPM di Desa Ipilo mendampingi kami kepuncak bihe jaya untuk dapat bertemu dengan masyarakat yang ada dipuncak bukit tersebut.
FK dan kepala Desa Mewawancarai Penduduk Dusun Bihe Jaya

Dengan berjalan kaki yang melewati pematang sawah yang sudah tidak ditumbuhi rumput yang diakibatkan oleh musim kemarau, serta mulai memasuki wilayah perbukitan langkah kaki yang diiringi dengan canda tawa beranjak menelusuri permukaan bukit yang mulai menanjak yang sesekali diselingi dengan beristirahat dibawah pepohonan. Setelah berjalan kurang lebih 4 jam dengan melewati perbukitan yang tumbuhan dan pepohonan dengan daun-daun yang sudah kering, serta melewati permukaan bukit yang menanjakan dan menurun dengan kondisi yang agak sedikit berbahaya kami pun sampai disalah satu rumah penduduk tanpa penghuni yang ditinggal pergi ke kebun. Setelah beberapa menit kami beristirahat kami didatangi oleh salah seorang tetangganya dan pada saat itu juga merupakan salah seorang warga yang kami wawancarai dan tak lama kemudian datang pemilik rumah tempat kami beristirahat.Dari hasil wawancara tersebut kami mendapat informasi bahwa diloasi tersebut terdapat kurang lebih 10 KK dan siswa usia sekolah berjumlah 9 orang( 8 orang siswa SD dan 1 orang siswa TK ), namun mereka membenarkan bahwa anak-anak mereka akan terancam putus sekolah karena rutinas mereka untuk kesekolah memang jauh dari harapan, hal ini diakibatkan oleh jauhnya lokasi sekolah dan jalan yang dilewati cukup beresiko untuk dilewati anak-anak. Nah informasi yang kami dapat dari penduduk yang berada disana sangatlah bertolak belakang dengan apa yang diberitakan disurat kabar dan yang disampaikan oleh dinas pendidikan setempat. Namun semua pihak tidak harus menutup mata dengan kondisi disana, ada Calon-calon generasi penerus perjuangan bangsa yang harus diselamatkan pendidikannya...!!!!!!
Akhir dari Perjalanan di Desa Ipilo Dusun Bihe Jaya

Selamatakan Generasi Penerus Bangsa Kita,,,!!!
kalau tidak sekarang....!!! Kapan Lagi. .. ???



Minggu, 09 November 2014

KELEMBAGAAN BKAD PNPM-MPd

KELEMBAGAAN BKAD PNPM-MPd
KECAMATAN TOMILITO
Sebuah Program yang dapat dikatakan baik dan dapat berjalan sesuai dengan rencana,  tentu tidak lepas kaitannya dengan apa yang disebut pendampingan.  Pendampingan menjadi sangat esential sekali  diperlukan untuk  menggerakkan roda program itu sendiri.  Contoh yang sangat sederhana sekali, seperti yang sering kita saksikan bahkan terapkan di lingkungan keluarga adalah  mengasuh anak kecil.  Untuk membentuk karakter seorang anak agar menjadi anak anak yang berbudi luhur,  berkeperibadian,  punya tanggungjawab,  berbakti pada orang-tua, masyarakat dan negara,  sangat diperlukan terik-terik pendampingan yang tepat.  Apalagi sebuah program besar bersekala nasional seperti PPK dan PNPM Mandiri Perdesaan yang menganut  Azas DOUM dan Prinsipnya yang sangat mendasar, tentu tidak sesedarhana yang kita bayangkan.  Pendampingan mutlak diperlukan sejalan dengan cita-cita luhur pemerintah yaitu,  mengentaskan Kemiskinan.  Best Practices ini mengupas Topik Pendampingan terhadap kelembagaan dari sudut pandang yang berbeda sesuai catatan, rekaman dan kejadian yang pernah ada.
Foto Bersama Fasilitator Kecamatan dan Pengurus BKAD Kec. Tomilito
BKAD dengan dukungan kelembagaan yang ada seperti Badan pengawas, Unit Pengelola Kegiatan, Tim Verifikasi, dan lembaga lainnya, adalah mesin penggerak program yang mampu mengarahkan pada kemandirian masyarakat dan pelestrarian program. Akan tetapi dalam kenyataanya belum optimalnya pergerakan itu terjadi masih ada ketimpangan disana-sini seperti, ketidak aktifan, ketidak tahuan, pergantian pengurus baru, kesibukan, tidak cukup waktu, akibatnya keragu-raguanan muncul,  keputusasaan timbul dan yang paling riskan tidak diketahuinya tugas dan tanggungjawab.   Berbagai alasan muncul;  “saya sibuk,  ada upacara adat,  tidak ada insentif dan bla-bla-bla-bla …lainnya melengkapi kasus tersebut.  Gejala apa ini ..?  gejala ini akan sangat berpengeruh jika dibiarkan terus menerus dan akan dapat mempengaruhi proses Program yang sedang berlangsung.
Ingat’kan anda,  contoh kecil diatas tadi,  mengasuh anak juga tidak ubahnya dengan kasus-kasus serupa, berbagai terik diperlukan untuk mengatisipasi itu.  Untuk meninabobokkan sianak kecil,  agar tidak menangis dapat dengan kembang gula,  atau jika dianggap berbahaya dapat diganti dengan dongeng atau jalan-jalan kecil,  bisa juga  dengan hal-hal lain,  tergantung tingkat kepekaan si Pengasuh.   Fasilitasi pendampingan sangat diperlukan dalam kasus-kasus seperti itu.
BKAD Melakukan pemeriksaan di Kantor UPK Kec. Tomilito
Serupa tapi tak sama,   itu kalimat yang sering kita dengar dan kita coba mencermati dari kalimat itu dengan melihat kasus-kasus diatas.  Artinya yang serupa kita samakan dan yang tidak sama kita bedakan,  setuju ?   Kalau setuju,  kami melihat  ada 4 komponen didalam setrategi pendampingan,  dan tentu boleh ditambah atau dilengkapi lagi sesuai pengalaman berharga anda.
1.    Orang Dewasa tidak perlu Hadiah tapi Penghargaan
Dalam kehidupan bermasyarakat lebih-lebih didesa pemberian penghargaan kepada seseorang sangat efektif untuk mengetuk hati yang paling dalam.  Kita cukup bermain didalam hati.  Artinya kita mengetuk hatinya untuk menjadikan dirinya sebagai sosok yang sangat penting di mata masyarakat.  Sesuai hasil keputusan MAD bahwa mereka adalah satu-satunya pilihan masyarakat sekecamatan dan siap membantu masyarakat sekecamatan dalam kaitannya dengan Program.  Ini semua bertujuan untuk menemukan jati diri seorang pengurus/petugas dan itu bukan mengada-ada realitas dilapangan memang seperti itu. Tidak ada yang bisa menyangkal.  Penghargaan memang mutlak diperlukan oleh semua orang.  Baik orang miskin maupun orang kaya.
2.    Kesungguhan
Adalah sebuah dorongan yang lahir dari hatinurani dan dilakukan dengan tulus iklas. Atau sebuah motifasi yang melahirkan semangat dalam melakukan tugas dan tanggungjawab.  Kesungguhan ini dapat diaplikasikan dengan fakta seperti pendampingan ektra,  maksudnya  dari sisi waktu lebih sering,  dari sisi materi lebih banyak,  dari sisi pemberdayaan lebih dilibatkan dan dari sisi tugas/tanggungjawab lebih disandangnya.   Sehingga semua menjadi tumpuan yang harus dikerjakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.  Tanpa didasari dengan kesungguhan maka hasil pendampingan akan sia-sia.
3.    Sistem
Sebuah Program Pemberdayan  lebih-lebih yang sarat dengan proses,  maka sistem sudah tentu wajib dilakukan.   Bagaimana Memfasilitasi dalam pendampingan sistem dapat berjalan baik ?.  Seyogyanya ini sudah dapat berjalan artinya,  siapapun dia yang terlibat dalam program tanpa terkecuali,  harus menghargai yang namanya sistem yang dibangun.  Ini akan meningkatkan martabat Pelaku baik UPK, FD, TPK atau pelaku yang lainnya.  sistem  dijadikan panglima tertinggi didalam menjalankan tugas. Tidak ada yang paling tinggi jabatannya di Program terkecuali sistem itu sendiri. Pemahaman Ini perlu ditanamkan dalam-dalam bagi pelaku dan pemerhati pemberdayaan Masyarakat.
Substansi dari sistem yang dimaksud dapat dijabarkan lagi dalam memperkuat dan menjadi terik-terik yang dapat di penuhi demi suksesnya pendampingan antara lain:
a). Ilmu Pengetahun dan Keterampilan,  sebuah keharusan
b). Inovasi dan kreasi,  sangat dibutuhkan
c). Penerapan Manjemen Komplik,  sangat membantu
4.    Waktu
Ada yang mengatakan  bahwa waktu adalah uang,  namun tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa, begitu banyak waktu yang telah digunakan namun tetap juga tidak ada uangnya. Yang lebih ektrim lagi bagaimana memandang waktu sebagai sebuah tanggungjawab artinya waktu yang kita lalui harus dapat dipertanggungjawabkan, lebih-lebih dalam tugas. Jangan pernah katakan “saya tidak punya waktu” akan sangat berbahaya lagi jika itu memang benar terjadi.  Semua orang mempunyai waktu yang sama dalam sehari. Untuk itu penekanannya adalah pada manjemen pengelolaan waktu. Hal ini menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan dari pendampingan itu sendiri, yaitu antara yang didampingi dan yang mendampingi harus mempunyai cukup waktu.
Demikian goresan Best  Practices yang sederhana ini disusun, dan tentu akan sangat bermanfaat lagi ketika goresan ini ditambah lagi dan disempurnakan dengan pengalaman-pengalaman yang berharga dan menarik dari teman-teman seprofesi atau pemerhati pemberdayaan dilapangan.  Terimakasih.

OLEH : RONALD ISMAIL



PESONA ZURIATY

PESONA ZURIATY

Sekilas membaca judul tulisan ini langsung pikiran kita membayangkan seseorang perempuan.  Eh.. ternyata nama itu adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Monano yang merupakan mekaran dari Desa Monano pada tahun 2012.  Sejarah mencatat desa ini dinamakan  “ZURIATY” karena   pada zaman dahulu ada seorang perempuan cantik berjalan di dusun ini (karena masih bagian dari desa Monano), tiba-tiba ada binatang buas (Harimau mengejar perempuan ini dan berhasil menyelamatkan diri ke rumah penduduk disekitar dusun itu. Sehingga diambillah nama itu untuk dijadikan nama desa menjadi DESA ZURIATY.
Desa Zuriaty  dengan potensinya
Desa ini terletak di Jalan Trans Sulawesi Pantai Utara , agak masuk ke dalam dan   mempunyai jumlah penduduk 604 orang dengan jumlah  sebanyak 170 KK. Hasil identifikasi hanya lima (5) Kepala Keluarga yang dianggap mampu dari sisi ekonominya. Padahal desa luar biasa potensinya dari sisi pertanian dan perkebunannya. Rata – rata mata pencaharian penduduknya adalah petani (90%). Hasil pertaniannya adalah jagung, cabe, padi lading dan kelapa. Desa ini merupakan salah satu desa yang teralokasikan dengan dana PNPM MPd 2013 maupun 2014. Kegiatannya adalah pembukaan/pengerasan jalan usaha tani serta kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan yang menyentuh mata pencaharian mereka.
Jalan Tani PNPM MPd 2014
Dengan dikomandani Lukman Otoluwa (Mantan Pengurus UPK Anggrek), desa ini kelihatannya mengalami perkembangan. Dari sisi penyediaan infrastruktur, sudah dua akses jalan dibuka menuju ke areal pertanian masyarakat,karena jalan merupakan urat nadi pengangkutan hasil pertanian menuju sentra pasar di Desa Monano.
Satu hal yang perlu dikembangkan di desa ini adalah potensi pertanian yang sangat luas (85%)dari luas desanya. Perlu intervensi pemerintah daerah Kab. Gorontalo Utara untuk memilah/mengklasifikasi lewat survey, kira-kira komoditi apa yang paling cocok untuk tanah pertanian  didesa ini. Kalau melihat topografi desa Zuriaty yang berbukit-bukit, maka secara kasat mata yang paling cocok adalah palawija dan tanaman tahunan lainnya. Namun desa akan berkembang tergantung dari penduduknya untuk bekerja keras mewujudkan impian mereka yang ingin mandiri dan sejahtera dalam segala hal. Semoga tulisan ini  menambah wawasan kita tentang desa Zuariaty  yang ada di Kecamatan Monano itu.

Penulis adalah Faskab PNPM MPd Kab. Gorut(Iwan Puluhulawa, S.Pt)


Rabu, 15 Oktober 2014

KUNCI SUKSES PELAKSANAAN KEGIATAN DI DESA LANGKE KEC. GENTUMA RAYA

KUNCI SUKSES PELAKSANAAN KEGIATAN

Pertisipasi Para Kaum Wanita


Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) merupakan program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Program ini berupaya  mendorong masyarakat  supaya mandiri dan dapat melepaskan diri dari kemiskinan sehingga dapat hidup sejahtera. Peningkatan kesejahteraan dan peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat merupakan tujuan utama dari  PNPM  Mandiri  Perdesaan.
Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana  ditujukan untuk membuka akses informasi dan ekonomi di desa. Dalam pelaksanaan  kegiatan  Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat  Mandiri Perdesaan  (PNPM- MPd) , berbagai perubahan ke arah yang lebih baik telah terjadi, teutama peran serta masyarakat dalam pembangunan di desanya, baik dalam perencanaan , pelaksanaan, maupun evaluasi. Hal ini merupakan awal yang baik dalam upaya penyadaran masyarakat yang merupakan konsep dasar dari pemberdayaan masyarakat.


Perencanaan, pelaksanaan kegiatan , dan evaluasi merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak dapat di pisahkan satu dengan yang lainnya. Perencanaan merupakan tahap awal kegiatan yang digunakan sebagai pedoman  dalam pelaksanaan kegiatan, sekaligus sebagai alat ukur dalam melakukan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan merupakan realisasi dari rencana yang telah disiapkan sebelumnya. Sedangkan evaluasi merupakan penilaian dari pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan,  evaluasi akan memberikan penilaian apakah kegiatan yang telah direalisasikan sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Keberhasilan pelaksanaan suatu program kegiatan  diawali dengan perencanaan yang matang  dan  kinerja dari pelaksana kegiatan tersebut. Keberhasilan  pelaksanaan  kegiatan  PNPM  Mandiri Perdesaan  bukanlah keberhasilan seorang individu, tetapi merupakan  kerja tim yang solid dan luar  biasa. 

 
Partisipasi Masyarakat
Diperlukan tanggung jawab yang tinggi, kerja keras, koordinasi, komunikasi, dan sinergi  untuk menjadi satu kesatuan  dalam sebuah kerjasama. Dimana  semua ini menjadi sebuah syarat dasar untuk menjadi tim yang kuat, yang menghasilkan kinerja terbaik. Tidak mudah untuk menyamakan persepsi, dan menjalin kerjasama untuk menjadi kesatuan tim yang bisa saling memahami, mengerti, dan saling melengkapi.
Bukan hanya kerjasama dengan anggota tim, tetapi juga kerjasama dengan semua pihak yang dapat mendukung tercapainya suatu tujuan dari sebuah kegiatan.                                         
Adalah Desa Langke, sebagai contoh tim kerja yang baik dalam merealisasikan pelaksanaan kegiatan PNPM  Mandiri Perdesaan tahun 2014. Sebuah Desa yang merupakan bagian wilayah Kecamatan Gentuma Raya ini merupakan  satu dari 11  desa yang mendapatkan alokasi dana program PNPM – MPd tahun anggaran 2014. Desa ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp  279.322.400,- setelah adanya pemotongan dana terkait surat dirjen PMD No. 900/5383/PMD,  dengan  kegiatan berupa pembangunan jalan tani.
MAD Khusus Membahas Pemotongan
Di tingkat desa dibentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK) untuk melaksanakan kegiatan dan mengelola dana dari PNPM Mandiri Perdesaan. Dalam pelaksanaan tugasnya, TPK didukung oleh pelaku-pelaku tingkat desa yang lain, yang mempunyai tugas dan peran masing-masing , serta dukungan masyarakat terutama  dalam menyelesaikan kegiatan.

Melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat yang paling bawah maupun tokoh-tokoh masyarakat  setempat, dalam mengelola kegiatan merupakan awal yang baik dalam pelaksanaan pembangunan. Bagi masyarakat Desa Langke, keinginan untuk berperan serta dalam pembangunan di desanya merupakan nilai-nilai yang selalu ingin mereka lestarikan. Baik materi, tenaga, maupun fikiran/gagasan akan mereka berikan dalam upaya membangun desanya, untuk mendapatkan sarana dan prasarana desa yang lebih baik. Harus disadari seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan kehidupan yang semakin tinggi , kadang budaya masyarakat yang baik dan perlu dilestarikan , akhir – akhir ini mulai semakin luntur bahkan mulai hilang. Rasa kebersamaan atau gotong royong merupakan ciri khas kehidupan masyarakat di desa. Kegiatan sosial ini sulit sekali ditemukan di tempat lain, berbeda dengan di desa Langke, bersama sama bersatu padu “gotong royong“ berkontribusi memberikan apa yang bisa mereka berikan kepada desa. Untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2014. Selain itu masyarakat memberikan waktu dan tenaganya untuk bekerja secara bersama-sama baik wanita maupun laki-laki yang sudah menjadi sebuah kegiatan yang telah mereka rencanakan sendiri sejak awal secara partisipaif.
Berkaca dari pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan tahun anggaran 2013, yang menemui banyak kendala dan permasalahan tidak membuat masyarakat surut dalam mengelola pembangunan di wilayahnya, hal  ini tidak membuat masyarakat desa Langke berkecil hati, justru ini merupakan pelajaran berharga dalam upaya mendidik masyarakat untuk bersikap baik dan jujur dengan menjunjung nilai-nilai modern yang mengedepankan keterbukaan dan tanggungjawab.
Peran penting yang dilakukan oleh tim pengelola kegiatan dalam menjalin komunikasi dengan masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat menghasilkan koordinasi yang lebih baik. Kinerja dari Tim Pengelola Kegiatan yang solid dan luar biasa, kerja keras, bahu membahu bersama masyarakat disertai dengan koordinasi dan komunikasi yang baik menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di desa Langke.

Posted By. FERIYANTO HARUN (FK KEC. GENTUMA RAYA)

Selasa, 07 Oktober 2014

DOKUMENTASI RAKOR

RAKOR KABUPATEN GORONTALO UTARA
TANGGAL 02 S/D 03 OKTOBER 2014
BERTEMPAT DI KANTOR FASKAB





Senin, 15 September 2014

PROGRES PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA BLM T.A 2014

PROGRES PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA BLM T.A 2014
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PNPM MANDIRI PERDESAAN 
KABUPATEN GORONTALO UTARA

Laporan Dana BLM Kabupaten Gorontalo Utara
Update Per Tanggal 13 September 2014
Detail Kabupaten Gorontalo Utara
Grafik Progres Dana BLM T.A 2014

Progres Pencairan Dana BLM dari KPPN :
DDUB/APBD       : 100%
APBN                   : 94.4%
Total Pencairan  : 95.0%
Progres Penyaluran Dana BLM Ke Desa :
Total                   : 93.7%
Dari 11 Kecamatan, yang sudah Penyaluran Dana 100% adalah 6 Kecamatan dan yang belum 100% adalah 5 Kecamatan.....!!!!!!



Kamis, 11 September 2014

PROGRES KEGIATAN SARANA FISIK DAN PENYALURAN KEUANGAN


PNPM MPd
KABUPATEN GORONTALO UTARA


PROGRES KEGIATAN SARANA FISIK DAN PENYALURAN KEUANGAN
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 
MANDIRI PERDESAAN - TAHUN 2014
KABUPATEN GORONTALO UTARA - PROVINSI GORONTALO
PERIODE LAPORAN : AGUSTUS 2014

Untuk melihat Detail Progres Kegiatan Klik Disini
Posted by, ismail Pomu(Supporting Staff MPd)

Selasa, 09 September 2014

POTENSI PONELO YANG LUAR BIASA…..!



Siapa yang tidak kenal dengan Pulau Ponelo di Provinsi Gorontalo ini? Pulau ini dulu masih dibawah kekuasaan Kec. Kwandang, sejak tahun 2011 kini sudah berdiri menjadi satu Kecamatan pisah dari Kec. Kwandang sebagai induknya. Tidak pernah terbayangkan bahwa kecamatan ini aka nada penerangan listrik, karena pulau ini terpisah dari daratan Kwandang, namun seiring perkembangannya sekarang Kec. Ponelo (semua desa) sudah terterangi dengan aliran listrik sama dengan kecamatan induknya. Dulu desa-desa dikecamatan ini 100% masih menggunakan minyak tanah  dengan lampu botol (tohe padamala), namun seiring dengan minyak tanah tidak disubsidi lagi, maka masyarakat mulai berusaha membeli genzet secara berkelompok/perdusun. 

Kec. Ponelo
Kecamatan Ponelo ini mempunyai empat (4) desa yaitu Desa Ponelo, Desa Otiola,Desa Malambe dan desa Tihengo. Didalam kecamatan ini satu pulau yang terkenal di Indonesia bahkan di dunia yaitu Pulau Saronde yang terkenal dengan terumbu karangnya dan pasir putihnya. Dari sisi Pariwisata kecamatan Ponelo sangat potensial untuk dikembangkan dimasa-masa yang akan datang.
Semua desa yang ada di kecamatan ini mempunyai potensi berbeda-beda sesuai kondisi desa masing-masing. Tapi padarnya rata – rata desa mempunyai pantai yang indah dengan pasir putih / kekuning-kuningan dengan rumah penduduk yang berjejer dibibir pantai.
Menuju Desa Malambe
 
Karakteristik Desa malambe yang pantainya sebagian besar dangkal yang dipenuhi terumbu karang sangat mengasyikkan apabila kita melewatinya dengan menggunakan perahu nelayan, apalagi kalau ada investor menyiapkan perahu kaca…hmmm luar biasa…!!! Didepannya ada semacam tumpukan kerang dan pasir putihnya, ini bisa kelihatan apabila terjadi air  pasang surut besar (biasa bulan 13,14,15 bulan dilangit) dan tanggal 29,30,01 dilangit. Sungguh indah memandangnya. Desa ini potensi perikanannya adalah ikan putih kualitas nomor satu  dan ikan Baronang. Sementara potensi pertaniannya adalah penghasil kopra, jagung dan palawija. Sementara Desa Otiola dan Tihengo hampir sama potensinya.
PNPM Mandiri Perdesaan mulai tahun 2013 mulai teralokasi di kercamatan Ponelo dengan alokasi 1,75 Milyar. Sebagian besar dialokasikan untuk prasarana jalan Rabat beton dan penyediaan air bersih.
Rabat Beton Desa Ponelo 
 
                Pada tahun 2014 PNPM MPd di kecamatan Ponelo teralokasi untuk pembuatan tambatan Perahu, Rabat beton dan Tanggul , tersebar di empat desa. Didesa Malambe terdanai kegiatan Tanggul Penahan Ombak. Sementara untuk tambatan Perahu teralokasi untuk Desa Otiola dan Tihengo

                Pada tahun 2014 dan 2015 Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara telah dan akan mengalokasikan dana Milyaran rupiah untuk membuat jalan TRANS PONELO yang menghubungkan semua desa di Kecamatan tersebut. Disamping itu juga akan dibangun jembatan PONELO (kurang lebih 300 Meter) yang menguhubungkan Kecamatan Ponelo dengan Kwandang yang nantinya menjadi ikon Pariwisata bagi Kecamatan Ponelo khususnya dan Kabupaten Gorontalo Utara umumnya. Jayalah Ponelo….Jayalah GOrontalo Utara.

** Penulis adalah Fasilitator Pemberdayaan PNPM MPd Kabupaten Gorontalo Utara.

Senin, 08 September 2014

ANTARA KENYATAAN DAN HARAPAN



ANTARA KENYATAAN DAN HARAPAN

Ada hal yang menarik dari Best practice yang dikumpulkan teman-teman Fasilitator Se-Kab. Gorontalo Utara. Best practice yang dimaksud tujuannya adalah  memberikan informasi  kepada semua pihak bahwa ada bagian terpenting yang kita tidak ketahui  ternyata Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan sangat membantu masyarakat yang ada di Provinsi Gorontalo khususnya Kab. Gorontalo Utara. Contoh tulisan yang ada dengan judul “Antara Harapan dan Kenyataan Tahapan MP3KI” Oleh Faskab MPd. Judul Best Practice sangat menarik untuk dibaca lebih lanjut isinya. 
 
Kunjungan Lapangan oleh Faskab Kabupaten Gorontalo Utara

Program ini dirancang khusus oleh Kementrian Perencanaan Nasional dengan melihat kondisi bahwa masih ada 11 persen lebih orang miskin di Indonesia yang perlu di entaskan. MP3KI dirancang pada tahun 2013 namun mulai dilakukan diberlakukan pada tahun 2014 sebagai Pilot Project pada puluhan kecamatan di sebagian wilayah Indonesia. Lanjutan

Rabu, 03 September 2014

PROGRES PNPM MPd KABUPATEN GORONTALO UTARA T.A 2014

PROGRES PENCAIRAN DANA, PENYALURAN DAN FISIK TERTIMBANG
DETAIL SELURUH KECAMATAN SE KABUPATEN GORONTALO UTARA

TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN AGUSTUS 2014

1.       KEC. ATINGGOLA     : PENCAIRAN DANA : 100%          PENYALURAN DANA : 100%         FISIK TERTIMBANG : 100%
2.       KEC. GENTUMA RAYA   : PENCAIRAN DANA : 89%        PENYALURAN DANA : 85%       FISIK TERTIMBANG : 97%
3.       KEC. TOMILITO      : PENCAIRAN DANA : 100%      PENYALURAN DANA : 100%         FISIK TERTIMBANG : 100%
4.       KEC. PONELO    : PENCAIRAN DANA : 79%            PENYALURAN DANA : 50%           FISIK TERTIMBANG : 22%
5.       KEC. ANGGREK         : PENCAIRAN DANA : 100%          PENYALURAN DANA : 94%           FISIK TERTIMBANG : 89%
6.       KEC. MONANO         : PENCAIRAN DANA : 100%          PENYALURAN DANA : 92%           FISIK TERTIMBANG : 93%
7.       KEC. SUMALATA   : PENCAIRAN DANA : 100%          PENYALURAN DANA : 100%         FISIK TERTIMBANG : 100%
8.       KEC. SUMALATA TIMUR  : PENCAIRAN DANA : 100%      PENYALURAN DANA : 94%       FISIK TERTIMBANG : 85%
9.       KEC. TOLINGGULA   : PENCAIRAN DANA : 100%          PENYALURAN DANA : 100%     FISIK TERTIMBANG : 100%
10.   KEC. BIAU                : PENCAIRAN DANA : 100%          PENYALURAN DANA : 98%           FISIK TERTIMBANG : 84%
11.   KEC. KWANDANG       : PENCAIRAN DANA : 25%            PENYALURAN DANA : 0%             FISIK TERTIMBANG : 0%
UNTUK DETAIL KEGIATAN : Klik Disini Download File